INFORMASI
Kata
informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil
dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”.
Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam
“pengetahuan yang dikomunikasikan”.
Informasi
adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order
sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan
pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Para konsep memiliki banyak
arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai
pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.
Informasi
adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai contoh, dokumen
berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk
membuat informasi dari data yang ada di dalamnya.
KOMUNIKASI
Komunikasi
atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'.
Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to
common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara
penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi
bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya
(communication depends on our ability to understand one another). Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada
umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti
oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
v Komponen
Komunikasi
Komponen komunikasi
adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen
komunikasi adalah :
·
Pengirim atau komunikator (sender)
adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
·
Pesan (message) adalah isi atau maksud
yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
·
Saluran (channel) adalah media dimana
pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka)
saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
·
Penerima atau komunikate (receiver)
adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
·
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan
dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
·
Aturan yang disepakati para pelaku
komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan
("Protokol").
v Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi
bisa digambarkan seperti berikut.
1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud
berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang
dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun
lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
2. Pesan
(message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik
secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melaluitelepon, surat, e-mail,
atau media lainnya.
media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan
dari komunikator ke komunikan.
1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan
dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti
oleh komunikan itu sendiri.
2.
Komunikan
(receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang
dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud
oleh si pengirim.
v Model-model
komunikasi
Dari
berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model
paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana
komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
A.
Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini
dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication.
B. Model Interaksional
Model interaksional
dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses
komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima
kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu
berlangsung. Para peserta
komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan
potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan
peran orang lain. Patut dicatat
bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang
sederajat. [8] Satu elemen yang penting bagi model
interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap
suatu pesan.
C.
Model transaksional
Model komunikasi
transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman
dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode
komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif:
pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan
efektivitas komunikasi yang terjadi. Model
transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima
pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata
lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
Faktor yang
mempengaruhi komunikasi diantaranya :
·
Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir
seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya
antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
·
Ikatan kelompok atau group
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat
mempengaruhi cara mengamati pesan.
·
Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat
menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
·
Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut
pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
·
Situasi
Perilaku
manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.
SOSIAL
NETWORKING
Social
Networking adalah sebutan lain terhadap website community. Social Networking
adalah tempat untuk para netter berkolaborasi dengan netter lainnya.
Social Networking
adalah kegiatan menjalin hubungan dengan orang lain melalui social media sites
/ situs jejaring sosial yang ada di internet. Bisa diakses di mana saja, kapan
saja dan oleh siapa saja. Dan tidak jarang juga, orang-orang yang “maenan” situs
semacam ini dibilang melakukan kegiatan yang ngga mutu. Padahal status update
pun memiliki potensi dengan dampak yang luas. Sayangnya, terlalu sering sebuah
buku dinilai hanya dari sampulnya. Contoh social network adalah, facebook,
twitter, path, instagram, dan lain –lain.
ENTERTAIMENT/HIBURAN
Hiburan
adalah segala sesuatu – baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku
– yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Pada
umumnya hiburan dapat berupa musik, film, opera, drama, ataupun berupa
permainan bahkan olahraga. Berwisata juga dapat dikatakan sebagai upaya hiburan
dengan menjelajahi alam ataupun mempelajari budaya. Mengisi kegiatan di waktu
senggang seperti membuat kerajinan, keterampilan, membaca juga dapat dikatagorikan
sebagai hiburan. Bagi orang tertentu yang memiliki sifat workaholic, bekerja
adalah hiburan dibandingkan dengan berdiam diri. Selain itu terdapat
tempat-tempat hiburan atau klab malam (night club) sebagai tempat-tempat untuk
melepas lelah, umumnya berupa rumah makan atau restoran yang dilengkapi hotel
serta sarana hiburan seperti musik, karaoke, opera. Ada pula yang menyediakan
permainan seperti bilyar hingga sarana perjudian. Bagi kalangan tertentu,
permainan judi (gambling) dianggap sebagai hiburan atau sarana membuang sial.
Selain itu, di beberapa negara ada juga klab-klab malam yang diperuntukkan
untuk pertemuan keluarga yang tentunya berbeda dengan klab klab malam pada
umumnya. Hiburan sering memberikan kesenangan, kenikmatan, dan tawa. Pada waktu
atau konteks tertentu, ada juga tujuan tambahan yang serius. Misalnya, berbagai
bentuk perayaan, festival religius, atau satire.
EDUCATION/PENDIDIKAN
Edukasi
atau Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
v Filosofi
pendidikan
Pendidikan biasanya
berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan
oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam
kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Bagi
sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada
pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan
sekolah mengganggu pendidikan saya."
Anggota keluarga
mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari
yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara
tidak resmi.
v Fungsi
pendidikan
Menurut
Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata
(manifes) berikut :
a)
Mempersiapkan anggota masyarakat untuk
mencari nafkah.
b)
Mengembangkan bakat perseorangan demi
kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
c)
Melestarikan kebudayaan.
d)
Menanamkan keterampilan yang perlu bagi
partisipasi dalam demokrasi.
v Fungsi
laten lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
a)
Mengurangi pengendalian orang tua.
Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam
mendidik anak kepada sekolah.
b)
Menyediakan sarana untuk pembangkangan.
Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat.
Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan
masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
c)
Mempertahankan sistem kelas sosial.
Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya
untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam
masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status
sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
d)
Memperpanjang masa remaja. Pendidikan
sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih
tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
v Menurut
David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
a)
Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
b)
Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
c)
Menjamin integrasi sosial.
d)
Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
e)
Sumber inovasi sosial.
ECONOMICAL
REASONS
Economical
reasons adalah alasan ekonomi yang dapat menentukan tingkat sosial seseorang. Mulai
dari kemiskinan yang selalu dikaitkan
dengan alasan ekonomi karena pendapatan yang minimum. Atau seseorang yang kaya
raya karena tingkat pendapatan yang tinggi.