TEORI
MOTIVASI
1.
Jelaskan mengenai teori motivasi Reinforcement (penguatan) &
jelaskan implikasi praktis dari teori penguatan dalam perilaku organisasi
Jawab: Menurut Skinner unsur yang terpenting dalam
belajar adalah adanya penguatan (reinforcement ) dan hukuman (punishment).
Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas
bahwa suatu perilaku akan terjadi. Penguatan dibagi menjadi dua bagian, yang
pertama penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi
respons meningkat karena diikuti dengan stimuli yang mendukung (rewarding).
Implikasi praktis dari teori penguatan positif dalam perilaku organisasi adalah
pada saat karyawan mengajukan pertanyaan pada saat rapat. Penguatan yang kedua
adalah penguatan negatif. Penguatan negatif adalah penguatan berdasarkan
prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan
stimulus yang mengikat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang
merugikan (tidak menyenangkan). Implikasi praktis dari teori penguatan negatif
dalam perilaku organisasi adalah pada saat karyawan menyerahkan tugas kantor
tepat waktu.
2.
Jelaskan mengenai teori motivasi Harapan & jelaskan implikasi
praktis dari teori Harapan dalam perilaku organisasi
Jawab:
Teori pengharapan yang dikembangkan oleh Vroom menyatakan bahwa penghargaan
yang dihasilkan oleh usaha dalam suatu aktivitas tertentu akan membawa hasil
yang diinginkan yang menentukan motivasi kerja. Implikasi praktis dari teori
Harapan dalam perilaku organisasi adalah pada saat karyawan telah lembur kerja
selama tiga hari-hari berturut-turut kemudian menginnginkana waktu libur dua
hari kemudian karena karyawan tersebut telah melakukan lembur selama tiga hari
berturut-turut maka kantor memberikannya libur.
3.
Jelaskan mengenai teori motivasi Tujuan & jelaskan implikasi praktis
dari teori Tujuan dalam perilaku organisasi
Jawab: Edwin Locke mengemukakan
bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni,
tujuan-tujuan mengarahkan perhatian, tujuan-tujuan mengatur upaya, tujuan-tujuan
meningkatkan persistensi dan tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan
rencana-rencana kegiatan. Teori ini juga mengungkapkan kuat lemahnya tingkah
laku manusia ditentukan oleh sifat tujuan yang hendak dicapai, kecenderungan
manusia untuk berjuang lebih keras mencapai suatu tujuan, apabila tujuan itu
jelas, dipahami dan bermanfaat dan makin kabur atau makin sulit dipahami suatu
tujuan, akan makin besar keengganan untuk bertingkah laku. Implikasi praktis
dari teori penetapan tujuan dalm perilaku organisasi adalah pada saat
pencalonan untuk menempati jabatan tertinggi dalam suatu organisasi,
calon-calon tersebut harus mengemukakan visi dan misinya agar anggota
memilihnya.
4.
Jelaskan mengenai teori motivasi Hirarki Kebutuhan & jelaskan
implikasi praktis dari teori Hirarki Kebutuhan dalam perilaku organisasi
Jawab:
Menurut Abraham Maslow, kunci dari segala aktivitas manusia adalahkeinginannya
untuk memuaskan kebutuhan yang selalu muncul dan mucul. Dalam teori hierarki
kebutuhan manusia terdiri atas lima lapis jenjang vertikal, yaitu sebagai
berikut:
1. Kebutuhan
fisiologis, kebutuhan yang paling mendasar seperti sandang, pangan, papan,
bernapas, buang air besar, buang air kecil, dan lain-lain.
2. Kebutuhan
keamanan dan keselamatan, kebutuhan ini muncul dan memainkan peranan dalam
bentuk mencari tempat perlindungan.
3. Kebutuhan
sosial, ketika kita ingin memiliki persahabatan, menjadi bagian dari sebuah
kelompok, dan kebutuhan cinta dari lawan jenis.
4. Kebutuhan
penghargaan atau pengakuan, pada level keempat ini Maslow membedakannya menjadi
dua, yaitu:
a. Tipe
bawah: kebutuhan akan penghargaan dari oranglain, status, perhatian, reputasi,
kebanggan diri, kemasyuhuran,
b. Tipe
atas: penghargaan oleh diri sendiri, seperti kebebasan, kecakapan,
keterampilan, dan kemampuan khusus.
5. Kebutuhan
aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan
bakat dan minat.
Implikasi
dati teori hierarki kebutuhan dalam perilaku organisasi adalah seseorang yang bekerja
pada suatu lembaga atau kantor ia bekerja agar bisa memenuhi kebutuhannya, baik
secara fisiologis untuk memenuhi kebutuhan primernya. Kebutuhan secara
keselamatan dan keamanan yang ia asuransikan, kebutuhan sosial yang ia dapat
dilingkup kerjanya, kebutuhan penghargaan dari atasan, teman-teman ataupun dari
dirinya sendiri, dan kebutuhan aktualisasi diri untuk menentukan mana yang ia
suka atau ia inginkan.
SUMBER:
Nasrudin,
E. 2010. Psikologi Manajemen.
Bandung: Pustaka Setia